mengabadikan dengan tulisan

14 September 2022

Akau Potong Lembu Wisata Kuliner Legendaris di Tanjungpinang



Aktivitas pedagang saat sore hari di kawasan akau potong lembu


Akau Potong Lembu merupakan salah satu pusat kuliner legendaris yang masih eksis di Tanjungpinang, Kepri.

Saat tiba di tempat tersebut, aroma masakan para pedagang yang sedang mengolah makanan akan memanjakan para tamu yang datang.

Sekarang ini, tempat kuliner itu buka pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sore dan tutup hingga larut malam.

Namun demikian pengunjung lebih ramai datang saat malam hari, karena lebih nyaman dan terlihat unik dengan banyak lampu yang terpasang.

Ratusan kursi dan meja di tempat itu, terletak di tengah bangunan lama yang masih berdiri kokoh, sehingga membuat kesan klasik.

Kursi dan meja mulai tersusun rapi oleh pedagang di Akau Potong Lembu


Sejarah Akau Potong Lembu

Konon katanya, nama jalan potong lembu berasal dari persoalan Tanjungpinang yang putus hubungan dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

Dahulunya cara Tanjungpinang untuk memenuhi kebutuhan daging adalah mendatangkan sapi dari Madura.

Kemudian tempat pemotongan dan penyimpanan sapi dan lembu itu adalah jalan yang sekarang bernama jalan potong lembu.

Banyak yang tidak tahu kisah nama tempat makan legendaris ini, saat itu ada orang suku Hainan, Tionghoa bernama Akau berjualan di jalan itu.

Ia berjualan di malam hari menyediakan lima meja untuk pelanggannya, meskipun kecil kedainya selalu ramai oleh pembeli.

Kawasan tersebut akhirnya menjadi terkenal dengan nama yang sudah populer sekarang dan menjadi tempat favorit warga setempat dan wisatawan.

Sekarang ini menu yang tersedia cukup beragam seperti sup ikan, sayur asinan sawi, sate, cumi goreng, ayam goreng dan lainnya.

Tidak hanya itu, juga terdapat masakan hewan laut seperti kerang rebus, siput gonggong. Juga ada minuman cendol yang terkenal enak.

Banyak Makanan Tradisional

Di Tanjungpinang ini sangat banyak wisata kuliner yang menanti para wisatawan, hal itu wujud keberagaman budaya  yang ada.

Ragam suku seperti melayu, Tionghoa yang paling banyak tersebar di ibukota Kepri ini, suku Jawa, Minang dan Bugis juga banyak.

Keberagaman tersebut membuat banyak masakan tradisonal berkembang seperti, nasi lemak, nasi dagang, es dohot, lakse, mi tarempa serta luti gendang.rekamwisata.com






Share:

0 comments:

Posting Komentar