mengabadikan dengan tulisan
Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan

15 Maret 2023

Asal Usul Akau, Kuliner Malam Legendaris di Tanjungpinang Sejak 1959

Asal usul akau potong lembu wajib anda ketahui jika kalian adalah seorang pencinta kuliner, khususnya di Tanjungpinang.

Akau Potong Lembu ini ternyata sudah mewarnai kuliner ibu kota Provinsi Kepulauan Riau sejak 1959. Bahkan, Akau Potong Lembu masih menjadi kuliner favorit saat ini.



50 meter sebelum tiba di kawasan Akau, pengunjung akan mencium wangi masakan yang sedap. Wangi sedap itu ternyata berasal dari puluhan pedagang, yang sedang mengolah bahan makanan.


Rata-rata pedagang Akau Potong Lembu menjual makanan yang sudah legendaris. Seperti Gong-gong, mie miskin, cendol hingga kwetiau.


Salah seorang pedagang Akau Potong Lembu, Abdul Gafar alias Apo (47) mengakui, dia telah berdagang di Akau Potong Lembu sejak 6 tahun belakangan ini. 


Namun, Apo sudah ikut membantu orang tuanya berdagang sate di Akau, sejak dia masih berseragam SMP. Jadi, dia mengetahui secara persis, bagaimana sejarah Akau.


"Akau", sesungguhnya bukan lah nama pahlawan, Jalan, atau sebuah tempat yang ada di wilayah setempat. Akau ialah nama pedagang.


Istilah Akau, rupanya diambil dari nama pedagang sate. Pedagang sate itu pernah berjualan di Jalan Merdeka, tepatnya di depan Kantor Polsek Tanjungpinang Kota, pada tahun 1959.


"Namanya Ajang, tapi dipanggil Akau. Dia jualan setiap sore di Jalan Merdeka, dan tepat disamping dagangan bapak saya," ujar Apo, Jum'at (25/2/2023) malam.


Nama Akau, ternyata menjadi termasyhur di telinga warga Tanjungpinang saat itu. Setiap sore menjelang magrib, warga akan berbondong-bodong menuju tempat Akau untuk "ngopi".


Di tahun itu, tempat Aku berjualan hanya ada 4 gerobak saja. Lambat laun mulai bertambah, rata-rata yang berdagang ialah warga Tionghoa.


Lantaran banyak pedagang yang bertebaran di Jalan Merdeka, mereka semua dipindahkan oleh Pemerintah ke Jalan Pos, pada tahun 1965.


Namun, nama Akau ternyata tetap digunakan di kawasan berdagang di Jalan Pos Tanjungpinang. Saat itu, Pemerintah memberi nama kawasan kuliner tersebut, sebagai Akau Lama.


"Saat itu ada yang berdagang sate Akau, sate bapak saya, sotong, gonggong bahkan cendol. Makanan itu masih ada saat ini saat ini," ungkap Apo diselah-selah kesibukannya.


Di tahun 90an, lagi-lagi Pemerintah memindahkan pedagang Akau Lama ditempat yang baru. Saat itu, tempat Akau Lama, yang saat ini sudah menjadi Bintan Mal itu akan dilestarikan.


Pedagang Akau Lama dipindahkan di wilayah Jalan Potong Lembu. Walaupun sudah kerap berpindah, istilah "Akau" tetap digunakan sampai saat ini.


Kini, kawasan kuliner tertua di Kota Tanjungpinang tersebut dikenal dengan Akau Potong lembu.


Walaupun tempat kuliner moderen terus berkembang, Akau Potong lembu tetap populer, dan masih ramai pengunjung hingga sekarang.


Tidak banyak berubah di Akau Potong Lembu saat ini. Tempat makan terbuka, dan menu makanan legendaris tetap bisa disajikan.


Dalam satu malam berjualan di Akau Potong Lembu, Apo mengaku bisa meraup keuntungan sebesar Rp. 250 ribu. Uang itu, ia gunakan untuk menghidupi istri dan 4 orang anaknya.


"Cukup untuk menghidupi keluarga. Terimakasih juga kepada orang tua, yang sudah mengasah mental kita saat berjualan," kata Apo.


Malam itu, Apo teringat tentang omset yang anjlok saat pendemi covid-19 menerpa Kota Tanjungpinang. Pedagang yang dikenal dengan kwetiau enak tersebut tidak menyerah.


Dia tetap melanjutkan usahanya, hingga tidak sadar telah menyebrangi pendemi covid-19. "Alhamdulilah, saat ini omset sudah membaik lagi.

Share:

Kedai Kopi Legendaris Damai Baru Masih Eksis di Kota Gurindam

Kedai kopi legendaris, tampaknya layak disematkan untuk kedai kopi Damai Baru. Kedai kopi tersebut, merupakan salah satu kedai kopi tertua, di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.



Kedai kopi ini berlokasi di kawasan Kota Lama. Tepatnya di persimpangan antara Jalan Merdeka dan Jalan Tengku Umar Tanjungpinang. 


Tampak dari depan, kedai kopi Damai Baru terlihat biasa saja. Layaknya keda kopi pada umumnya. Namun siapa sangka, kedai kopi itu ternyata telah beroperasi sejak tahun 1958. 


Kedai kopi yang memiliki luas kurang lebih 5 kali 6 meter tersebut masih terlihat antik. Berdinding keramik motif kotak kotak warna putih di area dalamnya.


Kedai kopi legendaris ini diketahui milik salah seorang warga Tionghoa Tanjungpinang yakni Acong (72). 


Pada area kedai kopi itu, Acong hanya menyediakan tujuah meja. Namun, semua meja yang ada di kedai kopi tersebut, selalu terisi penuh oleh pelanggannya.


Secara kasat mata, memang kedai kopi itu tidak terlalu istimewa. Namun jika sudah mencicipi secangkir kopi yang dihidangkan, pelanggan akan tergiur dengan cita rasa kopi yang diracik Acong. 


Apalagi, pelanggan kedai kopi Damai Baru, rata-rata telah berusia senja. Tidak hanya sambil 'ngopi', pelanggannya juga ditemani oleh hembusan angin dari kipas angin gantung antik. 


“Sudah 65 tahun, sudah masuk ke generasi ke tiga. Kedai kopi ini dibangun sejak jaman kakek, Tahun 1958,” ungkap Acong, Jumat (16/2/2023).


Dalam suasana hangat, pria paruh baya itu tampak sibuk melayani para pelanggan yang terus berdatangan. 


Kemudian Acong meracik kopi pesanan pelanggan dengan cara mencurahkan bubuk kopi ke dalam teko aluminium. Teko yang terdapat saringan dan air tersebut, diletakkan di atas kompor lalu direbus.


Sambil menunggu kopi matang, Acong selalu duduk di lorong samping kedai kopinya. Sambil melihat pelanggannya yang sibuk berbual-bual. 


Setelah mencium aroma kopi yang sudah matang, Acong lalu beranjak dari kursinya dan kembali ke dapur.


Selanjutnya, Acong menghidangkan kopi pesanan pelanggan. Dia hidangkan kopi tersebut, mengunakan cangkir berbahan kramik, berwarna putih dan terdapat sedikit corak bunga disampingnya. 


Dari segi fungsinya, cangkir berbahan keramik tersebut, dapat mempertahankan suhu panas kopi yang diracik Acong.


Pria yang sudah tampak beruban itu terlihat malu-malu, saat ditanya racikan kopi yang ia racik. 


"Kalau rasa tergantung kopinya. Kita sekarang, bubuk kopinya beli. Kalau dulu memang, biji kopinya kita masak sendiri,” kata Acong sambil menghidangkan kopi racikannya. 


Acong menyampaikan, nama Damai Baru bukanlah nama awal dari kedai kopi tersebut. 


Nama pertama kedai kopi Acong adalah kedai kopi 'Damai'. Acong juga mengaku ruko dua pintu kedai kopinya, pernah direnovasi pada tahun 1983.


Ditengah gempuran kedai kopi modern, kedai kopi jadul milik Acong masih tetap bertahan dan ramai pelanggan. Rata-rata pelanggannya ngopi di kedai kopi Damai Baru sejak tahun 90-an.


Salah seorang pelanggan yakni Edi (60) mengaku telah menikmati kopi Damai Baru, sejak ia berusia 20 tahun. Ia tidak tertarik dengan kedai kopi modern saat ini.


“Sudah dicoba, memang tidak cocok (di lidah Edi). Mungkin, generasi muda bisa, tapi kita tetap mencintai kopi disini,” kata Edi sambil tertawa kecil.


Menurut Edi, rasa kopi di kedai kopi Damai Baru tersebut tidak berubah. Padahal, dia sempat meninggalkan Tanjungpinang selama belasan tahun. Saat kembali, rasa kopi ditempat tersebut memang tidak berubah.


“Kalau sudah kena dilidah, pasti ketagihan. Saya sudah lama ngopi disini, dari bapaknya (orang tua Acong) yang jaga,” tukasnya.

Share:

07 Oktober 2022

Mie Laksa Khas Anambas di Tanjungpinang

Mie Laksa Anambas

Mie laksa merupakan makanan tradisional khas melayu asal Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau yang sekarang tersedia di Kota Tanjungpinang.

Berbicara makanan khas daerah, memang tidak akan pernah ada habisnya. Kuliner yang berbentuk mie ini terbilang unik walaupun hanya sekedar mie.

Bagi warga Kepri ini tentu tidak asing lagi, namun bagi wisatawan pencinta kuliner wajib mencicipi mie laksa.

Mie laksa ini mungkin juga ada di daerah lain di Indonesia, namun bentuknya dan cita rasanya pasti akan berbeda. Termasuk campuranya pasti tidak sama.

Termasuk di Kperi, ada yang menyebutkan makanan ini berasal dari Lingga, namun itu tidak menjadi persoalan bagi orang yang akan menikmatinya.

Bentuk tekstur mie ini kenyal seperti jalinan, berwarna bening. Bahan dasarnya adalah tepung sagu  diberi kuah ikan tongkol.

Makanan yang satu ini pasti akan menggugah selera anda ketika menyantapnya, karena aroma ikan yang kental pasti membuah anda ketagihan.

Bahan mie laksa Anambas


Biasanya orang yang makan mie ini tidak cukup satu porsi saja, kebanyakan orang yang menyantapnya akan ketagihan.

Tidak jarang, seorang pembeli akan memesan 2-3 porsi untuk sendirinya, karena makanan ini juga tidak membuat anda cepat kenyang.

Di Kota Tanjungpinang makanan ini sudah sangat mudah anda temukan, setiap penjual sarapan pagi biasanya selalu menyediakan. 

Harga satu porsinya juga tidaklah mahal, hanya  Rp 5.000 rupiah saja. Banyak orang menjadikan makanan ini sebagai sarapan paginya.

Warung Khusus Masakan Anambas

Namun jika ingin merasakan masakan koki asal Anambas, anda bisa datang ke Kawasan Bintan Center yang menjual khusus masakan Anambas.

Mungkin rasa khasnya akan lebih terasa, namun itu hanya pilihan saja, banyak warung lain yang juga menjual makanan ini.

Selain banyak di jual di warung, makanan ini juga sering dipromosikan pedagangnya di media sosial agar pembelinya lebih banyak.

Tidak hanya itu, bagi anda yang ingin mencoba membuat masakan ini juga sangat mudah, karena bahanya banyak yang jual.

Agar lebih wangi, biasanya pedagang mencampurkan daun kemangi ke dalam gulai ikan tongkolnya.






Share:

05 Oktober 2022

Kopi Sekanak Kopinya Para Raja

Kopi sekanak 7 rempah

Kopi Sekanak kopinya para raja adalah kopi yang berbeda dengan yang lainnya di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Biasanya untuk menyajikan segelas kopi hanya membutuhkan bahan dasar bubuk kopi, gula dan air panas, namun yang satu ini berbeda.

Ini adalah kopi rempah, dimana dalam peracikannya mencampurkan berbagai macam rempah tradisional yang akhirnya menghasilkan sebuah cita rasa khas.

Kopi tersebut merupakan milik seorang budayawa di Kepri yang bernama Teja Alhabd.

Warungnya beralamat di Kelurahan Tanjung Unggat, dengan nama istana kopi sekanak yang sudah ada sejak tahun 2012 lalu.

Memang kopi rempah ini sudah ada sejak zaman para raja melayu. Konon katanya merupakan minuman wajib setiap hari bagi kalangan raja.

Kopi sekanak 7 rempah dan air sepang

Sekarang resepnya itu merupakan hasil penelusuran sejarah dan Teja Alhabd meraciknya kembali.

Di Tanjungpinang, minum kopi sudah jadi tradisi masyarakat saat pagi hari, tidak lengkap rasanya apabila sarapan tanpa kopi.

Kira-kira seperti itulah kata yang dapat menggambarkan betapa masih melekatnya tradisi ngopi di negeri segantang lada ini.

Kopi rempah ini memiliki tiga level berdasarkan jumlah rempahnya, yaitu tujuh rempah, sembilan rempah dan sebelas rempah.

Rempahnya semdiri terdiri dari kayu manis, cengkeh, sekancang laut, akar bahar, pala, dan juga ada limau purut.

Kopi sekanak 7 rempah

Sekanak tujuh rempah berisikan susu kambing dan madu, kemudian yang sembilan rempah dengan tambahan kopi hitam dan air sari delima.

Ketiga yang sebelas rempah adalah racikan terlengkap yaitu dengan tambahan sari lima akar tunggang. Tentu ini memiliki cita rasa yang lengkap.

Dari segi harga juga terbilang standar namun lebih mahal dari kopi tradisional lain di Tanjungpinag, kisaran harganya Rp 10.000 - 50. 000 saja

Air Sepang Minuman Pembuka

Ketika tiba di dapur istana kopi sekanak ini, anda akan langsung mendapat minuman pembuka berwarna merah namanya air sepang.

Air ini seperti teh, namun ini berasal dari kayu sepang yang ada di Tanah Melayu dan mempunyai banyak khasiat.

Air rebusan kayu sepang juga bermanfaat sebagai antibiotik. Cocok untuk sakit kepala.

Khasiat Kopi Sekanak

Zaman dulu kopi yang disajikan di istana yang hanya untuk para anggota kerajaa. Tidak semua orang bisa meminumnya.

Mereka meyakini rempahnya mampu mengharumkan sekujur tubuh termasuk organ vital. Bisa membangkitkan semangat kerja dan nyenyak ketika tidur.


Kopi sekanak dan air sepang


Filosofi Kopi Sekanak

Teja Alhabd pernah menyebutkan meracik kopi sekanak itu butuh waktu dua tahun sampai komposisi kopi dan rempahnya pas.

Menyinggung tentang budaya minum kopi di Kota Melayu, seperti mendekati orang melayu yang membutuhkan sebuah proses penyelaman etika. 

Kebanyakan orang melayu tidak bisa didekati dengan watak keras, butuh kelihaian membangun kesantunan.

Orang melayu menikmati kopi ini menggunakan batang kayu manis kering. Kayu itu dicelupkan ke gelas kopi kemudian larutan kopi yang nempel itu dihisap.

Membutuhkan satu penghayatan untuk menyesap rasa kopinya, ketika itulah kenikmatan kopi sekanak hadir. 

Rasa kopi ini memang sangat khas, berbeda dengan kopi yang ada di kota ini.rekamwisata.com












Share:

04 Oktober 2022

Tanjungpinang Negeri Seribu Kopi

Pekerja informal mengerjakan tugasnya di warung kopi

Tanjungpinang Negeri Seribu Kopi adalah nama yang sudah melekat pada negeri segantang lada ini sejak zaman dahulu. 

Nama ini muncul karena kehadiran kedai kopi di Tanjungpinang, Kepulauan Riau terbilang sangat banyak dan tersebar ke seluruh pelosoknya.

Tradisi ngopi atau minum kopi di Kota Tanjungpinang memang sudah terkenal sejak zaman dulu dan masih terjaga hingga sekarang.

Bagi anda yang pertama kali menginjakkan kaki ke ibukota Kepulauan Riau ini, akan kaget dengan fenomena banyaknya warung kopi.

Bahkan, antara satu dengan kedai lainnya berada pada lokasi yang dekat. Sangat banyak warung kopi yang posisinya bersebelahan.

Seperti di Jalan Pemuda dengan panjang ruas jalan sekitar 500 meter, di sana terdapat sekitar 10 warung kopi.

Sebagian masyarakat Tanjungpinang tidak menggunakan kata sarapan saat akan makan pagi di warung, bahasanya berganti dengan ngopi.

Ada hal unik ketika ngopi di Tanjungpinang, setiap satu gelas kopi yang dipesan akan berbarengan dengan satu gelas air putih.


Segelas kopi susu dan air putih hangat

Kebiasaan ngopi di ibukota Kepri ini tidak hanya bagi warga melayu, melainkan merata bagi semua suku yang ada seperi Tionghoa, Minang, Flores, Batak dan lainnya.

Bahkan, budaya ngopi ini sudah membudaya sejak zaman kerajaan tempat warga bersantai.

Bagi warga sekitar, warung kopi menjadi sarana tempat yang efektif untuk berdiskusi bersama teman atau menghabiskan waktu santai.

Pertemuan orang-orang penting juga tidak jarang dilaksanakan di kedai kopi yang memiliki ruang pertemuan.

Budaya Ngopi Mengalir Lintas Generasi

Tradisi ngopi ini terus berlanjut lintas generasi, walaupun banyak kafe kopi bermunculan, tapi kopi tradisional tetap terjaga.

Bisanya peramu kopi mendatangkan biji kopi dari daerah lain kemudian meraciknya sendiri di Tanjungpinang.

Bagi pekerja informal, warung kopi ini sering menjadi sebuah kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. 

Sangat sering di sebuah kedai kopi terlihat sekelompok atau seorang pengunjung yang membawa alat kerja seperti laptop duduk seharian.

Seorang barista sedang meracik kopi


Kedai Kopi Legendaris

Di Tanjungpinang juga tedapat beberapa warung kopi legendaris karena keberanaanya sudah lama dan mampu mempertahankan cita rasa.

1 Kedai Kopi Aman

Salah satu kedia kopi paling legendaris adalah kedai kopi aman yang sudah berdiri sejak 2001 lalu.

Warung kopi ini didirikan oleh pasangan suami istri Stephen Christiangie dan Jusmini Chen ketika geliat ekonomi Kepri mulai menunjukkan perubahan signifikan.

Arti dari namanya yaitu orang yang ngopi di sana akan merasa bebas gangguan, bisa bersantai menghabiskan kopi sambil bercengkrama.

Warga setempat menyebutkan, jika belum mampir ke kedai kopi aman artinya belum terasa tiba di Tanjungpinang.

Kedai kopi ini terletak di Kawasan Bintan Center, menyediakan berbagai hidangan kopi termasuk makanan ringan.

Jangan khawatir, satu gelas kopi di kedai kopi aman sangat murah hanya Rp 5.000 hingga Rp 10.000 anda sudah bisa mencicipi kopi sambil sarapan di sini.

2 Kopi Sekanak

Kopi Sekanak terkenal dengan namanya kopi para raja. Kopi ini terbuat dari campuran rempah tradisional.

Peracik mempercayai bahwa kopi ini memiliki banyak khasiat dan bagus untuk kesehatan.

Harga kopi sekanak ini sedikit lebih mahal dari kopi lainnya di Tanjungpinang, kisaran harganya mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000.

Kopi sekanak ini memiliki tiga level berdasrkan campuran rempahnya, mulai dari 7 rempah, 9 rempah dan 11 rempah.

Level paling dasar adalah kopi 7 rempah. Rempahnya terdiri dari kayu manis, cengkeh, sekancang laut, akar bahar, pala, dan juga ada limau purut.

3 Kedai Kopi Pagi Sore

Kedai kopi pagi sore juga menjadi salah satu tempat sarapan yang otentik di Tanjungpinang. Selain ngopi anda juga bisa memesan prata yang juga terkenal.

Kedai kopi ini berada di Jalan Merdeka, nomor  85, tidak jauh dari Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang dan Pasar Baru.

Usia kedai kopi tersebut juga sangat lama, karena sudah berdiri sejak tahun 1951 silam, bangunannya akan terlihat cukup tua tentunya. rekamwisata.com











Share:

02 Oktober 2022

Belakang Padang Batam Menyimpan Ragam Keunikan

    Pemandangan ketika sampai di Pulau Belakang Padang

Belakang Padang di Kota Batam tentu tidak asing bagi warga sekitar, namun akan sangat unik bagi orang yang pertama kali datang.

Bahkan warga sekitar sering datang ke sana saat pagi untuk mencari sarapan, kemudian kembali ke Batam setelah itu.

Beberapa makanan yang paling sering menjadi rekomendasi pengunjung ketika sarapan tersebut adalah teh tarik dan pratanya.

Saat pertama kali anda menginjakkan kaki di pulau itu akan merasakan suasana melayu yang sangat kental.

Pulau ini merupakan tempat wisata yang terkenal di Batam. Dulunya pulau ini pernah menjadi pusat pemerintahan.

Namun seiring perkembangan waktu dan luas wilayah yang kurang memadai, akhirnya pusat pemerintahan pindah ke Pulau Batam.

Walaupun tidak begitu luas, pulau tersebut ternyata dihuni oleh enam kelurahan dengan puluhan pulau kecil di sekelilingnya. 

Kapal pancung menjadi transportasi utama membawa pengunjung ke Belakang Padang

Penduduk yang mendiami pulau tersebut cukup beragam, namun yang paling mendominasi adalah suku Melayu dan Padang.

Namun begitu penduduknya juga ramai oleh pendatang yang datang dari luar Melayu dan Padang. Selain itu suku minoritas seperti Jawa dan Tionghoa juga ada.

Jangan khawatir, menuju tempat ini sangat mudah.  Dari Dermaga Sekupang hanya perlu waktu 20 menit,  anda akan berlabuh pulau penuh pesona ini.

Keunikan Pulau Belakang Padang

Kopi Ameng

Kopi Ameng menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang. Kopi ini memiliki cita rasa khas melayu.  Biasanya warung kopi ini ramai saat jam sarapan.

Rumah Khas Melayu

Sebagian besar rumah penduduk di sana merupakan rumah panggung terbuat dari kayu, hal ini untuk menjaga tradisi leluhurnya.

Anda bisa menjadikan rumah penduduk di sana sebagai spot berfoto. Jangan lupa bawa kamera agar gambar yang dihasilkan lebih bagus.

Keindahan rumah warga Belakang Padang ini membuat anda merasakan kehidupan warga Melayu.

Berkeliling Dengan Becak

Berbeda dengan daerah wisata lainnya, di sana anda akan berkeliling menggunakan alat tranpostasi tradisional yaitu becak sepeda. 

Penampakan ini seperti tergeser oleh kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, namun hal itu juga menjadi daya tariknya.

Becak sepeda menjadi trasnportasi tradisional yang masih dipertahankan

Pantai Pasir Putih 

Cukup bayar sekitar Rp 40 ribu, pengunjung biasanya menggunakan jasa ojek yang ada di Kampung Jawa menuju Panti Pasir Putih.

Pantai ini sangat cocok bagi anda yang liburan besama keluaga, karena pantainya yang dangkal sehingga ramah untuk anak.

Melihat Ikon Singapura 

Di Pulau Belakang Padang itu memiliki bukit Jepang yang berada di Kampung Baru. Dari sana anda bisa melihat Singapura Flayer dan Marina Bay Sands.

Pemandangan Singapura dari Belakang Padang


Pujasera Lang-lang Laut

Bagi anda penyuka kuliner, lang-lang laut ini akan menjadi tempat pertama yang akan meyambut anda saat tiba di Pulau Belakang Padang.

Kawasan itu akan menjadi pasar malam, ketika sore menjelang malam akan sangat ramai oleh pengunjungnya. Di sana menjual makanan kuliner nusantara. rekamwisata.com


Share:

18 September 2022

Menikmati Sunset Dari Tepi Laut Tanjungpinang


Pengunjung bersantai menikmati sunset di kawasan tepi laut.

Menikmati Sunset atau pemandangan matahari terbenam dari tepi laut Tanjungpinang kini menjadi sarana bersantai masyarakat saat sore.

Terlebih sejak akses di Kawasan Gurindam 12 tepi laut itu terbuka untuk masyarakat umum, warga sering datang menjelang senja.

Pandangan di tempat itu sangat bagus, sebab sudah tertata rapi seperti batu-batu untuk bersantai serta pohon kelapa.

Perpaduan itu tetunya sangat menarik, terlebih bagi warga yang suka foto alam, momen sunset itu tentunya sangat menarik

Tidak hanya bersantai, kawasan di tepi laut ini juga sering menjadi tempat untuk berolahraga oleh sebagian orang, seperti lari santai.

Banyak wahana permainan anak di sekitar Tugu Sirih Emas

Saat sore hingga malam, kawasan itu juga akan ramai oleh pelaku usaha yang berdagang menjual minuman dan makanan ringan.

Bagi orang tua yang membawa anaknya, tempat tersebut juga menjadi pilihan yang sangat tepat. Banyak permainan anak di tempat itu.

Ada penyewaan skuter, mobil listrik, sepeda motor mini, rumah balon, sepeda listrik dan permainan lain juga banyak.

Banyak pedagang berjualan di sekitar Kawasan Gurindam 12

Banyak Tempat Bersantai

Tugu Sirih Emas

Tugu sirih emas sekarang menjadi salah satu tempat yang sangat ramai ketika sore hingga malam oleh wisatawan sebab bentuknya unik.

Terlebih saat akhir pekan, sekitaran Tugu Sirih Emas yang juga terletak di Kawasan Gurindam 12 ini akan padat oleh masyarakat.

Gedung Gonggong

Tidak jauh dari Tugu Sirih Emas, anda juga akan melihat gedung gonggong yang menjadi salah satu ikon di Tanjungpinang.

Warga yang datang sering bersantai di tangga gedung gonggong sambil menikmati kuliner khas Tanjungpinang yang.

Anjung Cahaya

Bergeser sedikit, wisatawan akan melihat ratusan kursi dan meja yang tersusu di kawasan Anjung Cahaya.

Kawasan ini menjadi salah satu tempat favorit untuk warga bersantai menikmati kopi beberapa tahun silam.

Tugu Pensil

Monumen Tugu Pensil juga tidak kalah menarik, karena tempatnya yang asri karena banyak pohon menjadikan warga penasaran untuk mendatangi.

Ketika sore kawasan ini juga ramai oleh warga setempat yang olahraga bermain bola voli.

Teluk Keriting

Di Teluk Keriting, tidak jauh dari tugu pensil sangat banyak tempat untuk menghabiskan waktu sore.

Banyak kedai kopi, rumah makan, dan kafe yang menghadap ke laut.  

Ketika malam, terdapat kedai kopi di atas laut yang memasang ratusan lampu, sehingga terlihat lebih menarik untuk pengunjungrekamwisata.com




 



Share:

14 September 2022

Akau Potong Lembu Wisata Kuliner Legendaris di Tanjungpinang



Aktivitas pedagang saat sore hari di kawasan akau potong lembu


Akau Potong Lembu merupakan salah satu pusat kuliner legendaris yang masih eksis di Tanjungpinang, Kepri.

Saat tiba di tempat tersebut, aroma masakan para pedagang yang sedang mengolah makanan akan memanjakan para tamu yang datang.

Sekarang ini, tempat kuliner itu buka pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sore dan tutup hingga larut malam.

Namun demikian pengunjung lebih ramai datang saat malam hari, karena lebih nyaman dan terlihat unik dengan banyak lampu yang terpasang.

Ratusan kursi dan meja di tempat itu, terletak di tengah bangunan lama yang masih berdiri kokoh, sehingga membuat kesan klasik.

Kursi dan meja mulai tersusun rapi oleh pedagang di Akau Potong Lembu


Sejarah Akau Potong Lembu

Konon katanya, nama jalan potong lembu berasal dari persoalan Tanjungpinang yang putus hubungan dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

Dahulunya cara Tanjungpinang untuk memenuhi kebutuhan daging adalah mendatangkan sapi dari Madura.

Kemudian tempat pemotongan dan penyimpanan sapi dan lembu itu adalah jalan yang sekarang bernama jalan potong lembu.

Banyak yang tidak tahu kisah nama tempat makan legendaris ini, saat itu ada orang suku Hainan, Tionghoa bernama Akau berjualan di jalan itu.

Ia berjualan di malam hari menyediakan lima meja untuk pelanggannya, meskipun kecil kedainya selalu ramai oleh pembeli.

Kawasan tersebut akhirnya menjadi terkenal dengan nama yang sudah populer sekarang dan menjadi tempat favorit warga setempat dan wisatawan.

Sekarang ini menu yang tersedia cukup beragam seperti sup ikan, sayur asinan sawi, sate, cumi goreng, ayam goreng dan lainnya.

Tidak hanya itu, juga terdapat masakan hewan laut seperti kerang rebus, siput gonggong. Juga ada minuman cendol yang terkenal enak.

Banyak Makanan Tradisional

Di Tanjungpinang ini sangat banyak wisata kuliner yang menanti para wisatawan, hal itu wujud keberagaman budaya  yang ada.

Ragam suku seperti melayu, Tionghoa yang paling banyak tersebar di ibukota Kepri ini, suku Jawa, Minang dan Bugis juga banyak.

Keberagaman tersebut membuat banyak masakan tradisonal berkembang seperti, nasi lemak, nasi dagang, es dohot, lakse, mi tarempa serta luti gendang.rekamwisata.com






Share:

13 September 2022

Wisata Sehat Jamu Tatik Jadi Pilihan di Tanjungpinang


Proses pembuatan jamu sehat tatik

Wisata sehat jamu tatik kini menjadi incaran warga Tanjungpinang untuk tetap sehat pada masa pandemi covid-19.

Bahkan salah satu produk minuman kesehatan dari Kota Tanjungpinang ini yang sudah mencapai pasar internasional.

Pasarnya tidak hanya ke negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura, melainkan sudah sampai ke Timur Tengah, Turki.

Berawal dari kebiasaan sejak kecil yang suka minum jamu dan ilmu turunan dari orang tua, Sutati fokus dengan usahanya sejak 2014.

Surati juga terinspirasi dari jamu gendong yang bahanya tidak banyak, namun yang ia buat lebih lengkap, menjadikannya beda dari yang lain.

Ia mengolah sejumlah bahan rempah seperti jahe, kunyit merah putih, daun sirih, pinang, daun serai, gula merah dan asam jawa.

Pembuat jamu menyakini khasiatnya sangat bagus untuk kesehatan seperti penyakit darat tinggi, kolesterol, asam urat, nyeri, masalah kewanitaan dan lainnya.

Sekarang jamu ini sudah tersebar sampai ke semua kabupaten dan kota di Kepri. Bahkan sampai ke Jakarta dan negara tetangga.

Untuk pemasaran ke Turki mulanya melalui postingan di sosial media, hasilnya banyak yang bertanya dan langsung pesan.

Pengiriman ke Singapura menggunakan jasa kapal feri, sedangkan ke Turki menggunakan jasa pengiriman barang dan yang penting adalah harganya sama.

Proses pembuatan jamu sehat tatik

Harga jual kemasan tabung plastik dengan kepasitas 500 mililiter  Rp 25 ribu dan kemasan 1,5 liter Rp 50 ribu. 

Ia juga menyediakan jamu dalam bentuk sari pati Rp 250 ribu dengan kemasan setengah liter.

Pelanggan Lebih 1.000 Orang

Minuman yang masuk kategori obat itu direspon baik oleh masyarakat Tanjungpinang saat pertama terpublikasi ke media sosial.

Saat ini pelanggannya sudah lebih dari 1.000 orang, satu pembeli yang rutin minum jamu kembali ke tokonya 4 hari kemudian.

Produksi jamu lengkap ini sekitar 22 liter setiap hari, dengan omzet bervariasi mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Awal pandemi covid-19 melanda pesanan jamu meningkat drastis oleh masyarakat terutama yang terpapar, sehingga timnya harus mengantar ke rumah pembeli.

Pengakuan pasien terpapar yang meminum jamu ini sangat bagus untuk kesehatan, serta orang dengan penyakit lain menyampaikan hal serupa.

Ia tidak khawatir, bahwa bahan baku untuk membuat jamu itu sudah banyak tersedia di pasar tradisional di Tanjungpinang. 

Walaupun ada beberapa bahan baku seperti kunyit putih harus menunggu pengiriman dari luar daerah, tapi itu tidak jadi kendala. rekamwisata.com/Peri Irawan

.

Share:

Berburu Kuliner Otak-otak Tulang di Sei Enam

Pedagang otak-otak tulang di Sei Enam, Bintan

Berburu Kuliner Otak-otak tulang di Sei Enam, Bintan seperti Hidden Gems, keberadaannya seperti tersembunyi dari keramaian.

Tidak di tengah kota, puluhan pedagang makanan yang terkenal lezat ini berjualan di pinggi aspal yang lebarnya hanya sekitar 2 meter. 

Khusus otak-otak tulang, makanan tradisional yang terbuat olahan ikan ini menjadi favorit oleh wisatawan yang berlibur di akhir pekan. 

Ketika anda tiba di lokasi, akan kaget dengan mobil-mobil milik wisatawan yang datang, otak-otak tulang jadi pilihan paling banyak dibeli.

Meski demikian di tempt itu juga banyak otak-otak jemis lain sepeti ikan dan cumi, makanan lain seperti bakso juga ada.

Memang agak sulit saat akan memakannya karena anda harus memperhatikan tulang ikan tenggiri yang tercampur dengan daging ikan.

Pengunjung akan kaget pada salah satu pedagang yang paling ramai, calon pembeli harus rela antre menunggu giliran.

Penampakan otak-otak tulang

Saking ramainya pembeli harus menuliskan nama untuk bisa mendapatkan makanan itu dan tentu masih hangat saat akan memakannya.

Makanan itu memiliki citra rasa lebih enak, rasa daging ikan yang sangat terasa dari yang lain karena banyak tepung.

Akhir Pekan Terjual 2.000 Keping

Salah seorang pedagang, Edi, bisa menjual 2.000 keping saat akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu dalam satu harinya.

Namun pada hari biasa dari Senin sampai Jumat juga banyak yaitu 500 keping per hari. Pembeli masih terlihat ramai tentunya.


Harga Cuma Rp 1.500 Per Keping

Dari segi harga, semua jenis ota-otak itu dijual dengan harga yang sama yaitu Rp 1.500 per keping.

Harganya sama walaupun proses pembuatan otak-otak tulang itu lebih lama dibanding yang lainnya. 

Orang yang datang, tidak hanya dari Tanjungpinang karena terletak satu daratan dengan Bintan, juga banyak yang datang dari Batam.

Pengunjung mendatangi warung otak-otak di Sei Enam, Bintan


Biasanya orang yang sudah memesan dan menghabiskannya di tempat itu pasti memesan kembali untuk di bawa pulang. 

Otak-otak ini juga bisa untuk oleh-oleh ke luar daerah, jika banyak pembeli harus pesan satu hari sebelumnya. 

Seringkali pedagang mulai menyediakan pesanan pembeli dari pukul 03.00 subuh menyiapkan ribuan keping otak-otak tulang.rekamwisata.com/Peri Irawan


Share:

Labels