Destinasi wisata berbasis masyarakat di Kota Lama Tanjungpinang, Kepulauan Riau sekarang bisa menjadi pilihan bagi anda berkunjung ke negeri segantang lada
Tanjungpinang merupakan salah satu kota di Provinsi Kepulauan Riau yang sudah terkenal dengan wisata sejarah dan budayanya.
Jika anda berkunjung ke Kota Tanjungpinang, anda bisa menemukan ragam destinasi yang bisa dikunjungi, salah satunya adalah Lorong Bintan, di Jalan Bintan Kota Lama.
Lorong tersebut punya sejarah masa lalu yang sudah dikenal sejak berdirinya Kerajaan Riau-Lingga.
Lorong Bintan ini dapat menjadi destinasi wisata pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke kota Tanjungpinang. Destinasi ini dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bertuah dan Cermin Indah yang tergabung dalam Studio dan Cafe Anggrek.
Melly Hadi, salah satu pengelola mengatakan pihaknya menawarkan paket wisata edukasi, kuliner khas Cina, hingga 26 spot foto di lorong Bintan.
Untuk wisata edukasi, kami memberikan pengetahuan bagaimana mencintai lingkungan dan cara menanam anggrek dengan menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari limbah seperti kayu, pohon, dan lainnya.
Salah satunya juga membuat media tanaman itu, pot nya dari bahan-bahan limbah yang kita anyam dan dibentuk lebih menarik agar menjadi barang yang memiliki nilai jual cukup lumayan.
Di Lorong bintan sendiri, lanjut Melly, kami telah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk membuat semacam relif. Ada 26 lukisan mural yang kini dapat ditemukan pengunjung di dinding-dinding rumah masyarakat di lorong Bintan.
Ketika menyambangi lorong Bintan, pengunjung dapat melihat mural keren yang terpampang di tembok rumah warga. Mural ini menggambarkan tentang kehidupan sosial masyarakat Tionghoa tempo dulu sampai sekarang.
Pengunjung bisa berpose seolah-olah berada pada masa lalu dengan memakai baju tradisional Tionghoa seperti cheongsam dan hanfu, yang kita sewakan.
"Cukup membayar Rp25 ribu, kita bisa berfoto dan bergaya dengan nuansa kehidupan masyarakat china tempo dulu," ungkap Melly, ketika tim explorer menyambangi cafe anggrek, di Jalan Merdeka, Jumat (17/2/2023).
Cafe Studio Anggrek
Selain itu, ada cafe studio anggrek. Di cafe ini kami menawarkan berbagai kuliner khas Tionghoa seperti dimsum, gyoza, dan ada juga makanan lokal yang kita kreasikan yaitu nasi goreng gonggong.
Kemudian, ada tradisi minum teh. Tea Cina kita disediakan dalam satu teapot dan dapat dinikmati bersama. Tradisi ini cocok untuk suasana kebersamaan bersama keluarga maupun teman.
Menu yang disajikan ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, yang menurut saya belum ada.
Studio dan cafe anggrek buka setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, berlokasi di Jalan Merdeka kota lama. Di sini, kami juga menyediakan tempat untuk rapat, podcast, dan juga green screen yang bisa digunakan untuk manuangkan ide-ide kreatif.
Kami juga ada toko belanja oleh-oleh makanan khas Tanjungpinang, yang bisa dibawa pulang wisatawan ke daerahnya.
Perkuat Pokdarwis untuk Pengembangan Destinasi Wisata
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri melalui Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata, Salman mengatakan sektor pariwisata adalah salah satu andalan yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan masyarkat.
Hanya saja, dalam mengembangkan sektor pariwisata di kota Tanjungpinang, pemko tidak akan mampu bergerak sendiri tanpa melibatkan peran serta masyarakat, swasta, dan juga pemangku kepentingan.
Masyarakat adalah unsur penting pemangku kepentingan untuk bersama-sama dengan pemko bersinergi melaksanakan dan mendukung pariwisata berkelanjutan di kota Tanjungpinang.
Untuk itu, dibutuhkan masyarakat yang sadar wisata. Sebab, potensi pariwisata yang dikelola masyarakat sebagai pelaku, mereka juga selaku penerima manfaat itu sendiri.
"Dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan di kota Tanjungpinang. Salah satunya adalah kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Ia menyebut, saat ini, disbudpar telah membina 18 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang tersebar di setiap kelurahan.
Keberadaan Pokdarwis ini, menurut Salman, adalah salah satu langkah efektif untuk pengembangan kepariwisataan di kota Tanjungpinang.
Pokdarwis dapat membuat perencanaan program pengembangan destinasi wisata bersama unsur masyarakat setempat, yang diselaraskan dengan program pemko. Kemudian melaksanakan kegiatan itu, dengan melihat sisi manfaatnya, yang ditujukan untuk kepentingan dan kesejahteraan warga setempat.
Disbudpar terus melakukan pembinaan dan mendukung peran Pokdarwis dalam pengembangan destinasi wisata di wilayahnya. Dan tak kalah penting juga keterlibatan dari sektor lainnya seperti UMKM.Rekamwisata.com